468x60 Ads


Dollar Terkoreksi Terhadapa Swiss Franc & Yen | 20 Agustus 2010

Perdagangan mata uang sampai penutupan pasar Amerika, secara keseluruhan mata uang dolar masih bergerak konsolidasi terhadap major currency. Meningkatnya angka pengangguran di Amerika serta penurunan data Phil Fed Manufacturing Index telah menyiratkan katidakpastian akan proses recovery ekonomi Amerika saat ini. Hasil negatif data AS di respon oleh bursa saham dow jones yang kembali terkoreksi sehingga memudarkan sentimen risk appetite. 

Mata uang yen dan swiss franc justru yang berhasil menguat pada perdagangan kemarin, dominasi mata uang swiss franc di dorong oleh safe haven currency khususnya dalam perdagangan cross rate terhadap euro  hingga berhasil menembus level tertingginya sejak awal Juli. Sedangkan laju penguatan mata uang yen masih tersendat karena kekhawatiran pasar akan ancaman intervensi oleh bank Sentral Jepang (BOJ) jelang pertemuan Gubernur BOJ Shirakawa dan Menteri Keuangan Jepang Naoto Kan pada hari Senin pekan depan.

 Untuk perdagangan hari ini, dengan minimnya data fundamental ekonomi yang signifikan, pergerakan dolar diperkirakan masih akan bergerak sideways terhadap major currency lainnya sampai penutupan akhir pekan. Para spekulan rupanya tidak berani bertaruh untuk mendorong tekanan terhadap greenback meskipun data ekonomi Amerika akhir-akhir ini hasilnya kurang menggembirakan. 

 Sikap antisipasi dari para investor di tengah kegagalan rally bursa saham dow jones setidaknya hal in telah memberikan sinyalemen akan memudarnya risk appetite. Baik, euro, poundsterling dan aussy yang identik dengan high yield currency kembali gagal unjuk gigi. Untuk pergerakan hari ini, di pasar Asia dan Eropa  kami memperkirakan mata uang dolar masih akan mempertahankan penguatannya namun dalam range yang tidak terlalu lebar. Di tengah situasi pasar global yang belum menentu, para investor cenderung bersikap konservatif dengan menginvestasikan dananya ke dalam aset yang memiliki tingkat resiko lebih rendah meskipun dengan imbal hasil sedikit pula. Proses recovery ekonomi global masih rentan akan ancaman resesi lanjutan. 






0 komentar:

Posting Komentar